Metode backward chaining adalah pelacakan kebelakang yang memulai penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesis-hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesis-hipotesis tersebut.
Metode backward Chaining merupakan kebalikan dari forward chaining dimana dimulai dengan sebuah hipotesis (sebuah objek) dan meminta informasi untuk meyakinkan atau mengabaikan. Backward chaining inference engine sering disebut: ‘Object-Driven/Goal-Driven‘. Penalaran dimulai dengan tujuan kemudian merunut balik kejalur yang akan mengarahkan ketujuan tersebut.
Metode backward Chaining merupakan kebalikan dari forward chaining dimana dimulai dengan sebuah hipotesis (sebuah objek) dan meminta informasi untuk meyakinkan atau mengabaikan. Backward chaining inference engine sering disebut: ‘Object-Driven/Goal-Driven‘. Penalaran dimulai dengan tujuan kemudian merunut balik kejalur yang akan mengarahkan ketujuan tersebut.
Urutan langkah Runut Balik (Backward chaining) :
• Sistem akan melist dalam memori daftar
konklusi yang ada
• Masing-masing konklusi secara sekuensial
dicari premisnya
• Masing-masing premis di tanyakan ke user
• Jika jawaban ya, dilanjutkan ke premis
berikutnya
• Jika jawabannya tidak dilanjutkan ke
konklusi selanjutnya
Contoh
Kasus backward Chaining :
Misalkan diketahui sistem pakar
menggunakan 5 buah rule sebagai berikut :
R1
: If (Y and D) THEN Z
R2
: If (X and B and E) then Y
R3
: if A then X
R4
: if C then L
R5
: if (L and M) then N
fakta-fakta
: A, B,C,D dan E bernilai benar
Goal
: menentukan apakah Z bernilai benar
Iterasi-1
Iterasi-2
Iterasi-3
Iterasi-4
Iterasi-5
Iterasi-6

0 komentar:
Posting Komentar