Selamat Belajar

Metode Backward Chaining




Apa itu Backward chaining ?

            Metode backward chaining adalah pelacakan kebelakang yang memulai penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesis-hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesis-hipotesis tersebut.
Metode backward Chaining merupakan kebalikan dari forward chaining dimana dimulai dengan sebuah hipotesis (sebuah objek) dan meminta informasi untuk meyakinkan atau mengabaikan. Backward chaining inference engine sering disebut: ‘Object-Driven/Goal-Driven‘.  Penalaran dimulai dengan tujuan kemudian merunut balik kejalur yang akan mengarahkan ketujuan tersebut.


Urutan langkah Runut Balik  (Backward chaining) :
Sistem akan melist dalam memori daftar konklusi yang ada

Masing-masing konklusi secara sekuensial dicari premisnya

Masing-masing premis di tanyakan ke user

Jika jawaban ya, dilanjutkan ke premis berikutnya

Jika jawabannya tidak dilanjutkan ke konklusi selanjutnya
Contoh Kasus backward Chaining :
Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah rule sebagai berikut :
R1 : If (Y and D) THEN Z
R2 : If (X and B and E) then Y
R3 : if A then X
R4 : if C then L 
 R5 : if (L and M) then N
fakta-fakta : A, B,C,D dan E bernilai benar  
Goal : menentukan apakah Z bernilai benar

Iterasi-1
 
        Iterasi-2

        Iterasi-3
        Iterasi-4
         Iterasi-5
         Iterasi-6


0 komentar:

Posting Komentar